Minggu, 11 Desember 2011

Kenapa kita harus menikah ?


Kenapa Harus Menikah ?


Pernikahan adalah hal yang sakral dan spesial dalam setiap hidup umat manusia, mungkin ada beberapa sahabat yang menunda menikah dengan berbagai alasan.Berikut beberapa alasan mengapa harus menikah, semoga bisa memotivasi kaum muslimin untuk memeriahkan dunia dengan nikah.

1. Melengkapi agamanya
“Barang siapa menikah, maka ia telah melengkapi separuh dari agamanya. Dan hendaklah ia bertaqwa kepada Allah dalam memelihara yang separuhnya lagi. (HR. Thabrani dan Hakim).
2. Menjaga kehormatan diri.
“Wahai para pemuda! Barang siapa diantara kalian berkemampuan untuk nikah, maka nikahlah, karena nikah itu lebih mudah menundukkan pandangan dan lebih membentengi farji (kemaluan). Dan barang siapa yang tidak mampu, maka hendaklah ia puasa, karena puasa itu dapat membentengi dirinya. (HSR. Ahmad, Bukhari, Muslim, Tirmidzi, Nasaiy, Darimi, Ibnu Jarud dan Baihaqi).
3. Senda guraunya suami-istri bukanlah perbuatan sia-sia.
“Segala sesuatu yang di dalamnya tidak mengandung dzikrullah merupakan perbuatan sia-sia, senda gurau, dan permainan, kecuali empat (perkara), yaitu senda gurau suami dengan istrinya, melatih kuda, berlatih memanah, dan mengajarkan renang.” (Buku Adab Az Zifaf Al Albani hal 245; Silsilah Al Ahadits Ash Shahihah no. 309).
Hidup berkeluarga merupakan ladang meraih pahala
.
4. Bersetubuh dengan istri termasuk sedekah.
Pernah ada beberapa shahabat Nabi SAW berkata kepada beliau, “Wahai Rasulullah, orang-orang kaya telah memborong pahala. Mereka bisa shalat sebagaimana kami shalat; mereka bisa berpuasa sebagaimana kami berpuasa; bahkan mereka bisa bersedekah dengan kelebihan harta mereka.” Beliau bersabda, “Bukankah Allah telah memberikan kepada kalian sesuatu yang bisa kalian sedekahkan? Pada tiap-tiap ucapan tasbih terdapat sedekah; (pada tiap-tiap ucapan takbir terdapat sedekah; pada tiap-tiap ucapan tahlil terdapat sedekah; pada tiap-tiap ucapan tahmid terdapat sedekah); memerintahkan perbuatan baik adalah sedekah; mencegah perbuatan munkar adalah sedekah; dan kalian bersetubuh dengan istri pun sedekah.” Mereka bertanya, “Wahai Rasulullah, kok bisa salah seorang dari kami melampiaskan syahwatnya akan mendapatkan pahala?” Beliau menjawab, “Bagaimana menurut kalian bila nafsu syahwatnya itu dia salurkan pada tempat yang haram, apakah dia akan mendapatkan dosa dengan sebab perbuatannya itu?” (Mereka menjawab, “Ya, tentu.” Beliau bersabda,) “Demikian pula bila dia salurkan syahwatnya itu pada tempat yang halal, dia pun akan mendapatkan pahala.” (Beliau kemudian menyebutkan beberapa hal lagi yang beliau padankan masing-masingnya dengan sebuah sedekah, lalu beliau bersabda, “Semua itu bisa digantikan cukup dengan shalat dua raka’at Dhuha.”) (Buku Adab Az Zifaf Al Albani hal 125).
5. Adanya saling nasehat-menasehati.
6. Bisa mendakwahi orang yang dicintai.
7. Pahala memberi contoh yang baik.
“Siapa saja yang pertama memberi contoh perilaku yang baik dalam Islam, maka ia mendapatkan pahala kebaikannya dan mendapatkan pahala orang-orang yang meniru perbuatannya itu tanpa dikurangi sedikit pun. Dan barang siapa yang pertama memberi contoh perilaku jelek dalam Islam, maka ia mendapatkan dosa kejahatan itu dan mendapatkan dosa orang yang meniru perbuatannya tanpa dikurangi sedikit pun.” (HR. Muslim, Buku Riyadush Shalihin Bab Orang yang pertama kali melakukan kebaikan atau kejahatan.)

Bagaimana menurut Anda bila ada seorang kepala keluarga yang memberi contoh perbuatan yang baik bagi keluarganya dan ditiru oleh istri dan anak-anaknya? Demikian juga sebaliknya bila seorang kepala keluarga memberi contoh yang jelek bagi keluarganya?
8. Seorang suami memberikan nafkah, makan, minum, dan pakaian kepada istrinya dan keluarganya akan terhitung sedekah yang paling utama. Dan akan diganti oleh Allah, ini janji Allah.
Dari Abu Hurairah r.a., ia berkata: Rasulullah SAW, bersabda: “Satu dinar yang kamu nafkahkan di jalan Allah, satu dinar yang kamu nafkahkan untuk memerdekakan budak, satu dinar yang kamu berikan kepada orang miskin dan satu dinar yang kamu nafkahkan kepada keluargamu, maka yang paling besar pahalanya yaitu satu dinar yang kamu nafkahkan kepada keluargamu.” (HR Muslim, Buku Riyadush Shalihin Bab Memberi nafkah terhadap keluarga).

Dari Abu Abdullah (Abu Abdurrahman) Tsauban bin Bujdud., ia berkata: Rasulullah SAW bersabda: “Dinar yang paling utama adalah dinar yang dinafkahkan seseorang kepada keluarganya, dinar yang dinafkahkan untuk kendaraan di jalan Allah, dan dinar yang dinafkahkan untuk membantu teman seperjuangan di jalan Allah.” (HR. Muslim, Buku Riyadush Shalihin Bab Memberi nafkah terhadap keluarga).

Seorang suami lebih utama menafkahkan hartanya kepada keluarganya daripada kepada yang lain karena beberapa alasan, diantaranya adalah nafkahnya kepada keluarganya adalah kewajiban dia, dan nafkah itu akan menimbulkan kecintaan kepadanya.

Muawiyah bin Haidah RA., pernah bertanya kepada Rasulullah SAW: ‘Wahai Rasulullah, apa hak istri terhadap salah seorang di antara kami?” Beliau menjawab dengan bersabda, “Berilah makan bila kamu makan dan berilah pakaian bila kamu berpakaian. Janganlah kamu menjelekkan wajahnya, janganlah kamu memukulnya, dan janganlah kamu memisahkannya kecuali di dalam rumah. Bagaimana kamu akan berbuat begitu terhadapnya, sementara sebagian dari kamu telah bergaul dengan mereka, kecuali kalau hal itu telah dihalalkan terhadap mereka.” (Adab Az Zifaf Syaikh Albani hal 249).

Dari Sa’ad bin Abi Waqqash RA., dalam hadits yang panjang yang kami tulis pada bab niat, ia berkata: Rasulullah SAW bersabda kepadanya: “Sesungguhnya apa saja yang kamu nafkahkan dengan maksud kamu mencari keridhaan Allah, niscaya kamu akan diberi pahala sampai apa saja yang kamu sediakan untuk istrimu.” (HR. Bukhari dan Muslim, Buku Riyadush Shalihin Bab Memberi nafkah terhadap keluarga)

Dari Abdullah bin Amr bin ‘Ash ra., ia berkata: Rasulullah SAW bersabda: “Seseorang cukup dianggap berdosa apabila ia menyianyiaka orang yang harus diberi belanja.” (HR. Bukhari dan Muslim, Buku Riyadush Shalihin Bab Memberi nafkah terhadap keluarga).

Dan akan diganti oleh Allah, ini janji Allah


“Dan barang apa saja yang kamu nafkahkan maka Allah akan menggantinya.” (Saba’: 39).

Dari Abu Hurairah RA, ia berkata: Nabi SAW bersabda: “Setiap pagi ada dua malaikat yang datang kepada seseorang, yang satu berdoa: “Ya Allah, berikanlah ganti kepada orang yang menafkahkan hartanya.” Dan yang lain berdoa: “Ya Allah, binasakanlah harta orang yang kikir.” (HR. Bukhari dan Muslim, Buku Riyadush Shalihin Bab Memberi nafkah terhadap keluarga).
9. Seorang pria yang menikahi janda yang mempunyai anak, berarti ikut memelihara anak yatim.


Janji Allah berupa pertolongan-Nya bagi mereka yang menikah.
1.      Dan kawinkanlah orang-orang yang sendirian diantara kamu dan orang-orang yang layak (berkawin) dari hamba-hamba sahayamu yang laki-laki dan perempuan. Jika mereka miskin Allah akan memampukan mereka dengan karunia-Nya. Dan Allah Maha Luas (Pemberian-Nya) lagi Maha Mengetahui. (An Nur: 32)
2.      Ada tiga golongan manusia yang berhak Allah tolong mereka, yaitu seorang mujahid fi sabilillah, seorang hamba yang menebus dirinya supaya merdeka dan seorang yang menikah karena ingin memelihara kehormatannya. (HR. Ahmad 2: 251, Nasaiy, Tirmidzi, Ibnu Majah hadits no. 2518, dan Hakim 2: 160)


* Artikel ini dapat juga dibaca di http://www.perpustakaan-islam.com

Selasa, 22 November 2011

About Women


A young wife sat on a sofa in some place on a hot humid day, drinking iced tea and visiting with her Mother.  

As they talked about life, about marriage, about the responsibilities of life and the obligations of adulthood, the mother clinked the ice cubes in her glass thoughtfully and turned a clear, sober glance upon her daughter,
  
"Don't forget your girlfriends," she advised, swirling the tea leaves to the bottom of her glass. "They'll be more important as you get older, No matter how much you love your husband, no matter how much you love the children you'll have, you are still going to need girlfriends. Remember to go places with them now and then; do things with them. And remember that "girlfriends" are not only your friends, but your sisters, your daughters, and other relatives too. You'll need other women. Women always do."
'What a funny piece of advice,' the young woman thought. 'Haven't I just gotten married? Haven't I just joined the couple-world?  I'm now a married woman for goodness sake, a grownup, not a young girl who needs girlfriends! Surely my husband and the family we'll start will be all I need to make my life worthwhile!'
But she listened to her Mother; she kept contact with her girlfriends and made more each year. As the years tumbled by, one after another, she gradually came to understand that her Mom really knew what she was talking about. As time and nature work their changes and their mysteries upon a woman, girlfriends are the mainstays of her life.

After 50 years of living in this world, here is what I've learned:  
Times passes. Life happens.  Distance separates. Children grow up. Love waxes and wanes. Hearts break. Careers end. Jobs come and go. Parents die. Colleagues forget favours. Men don't call when they say they will...    
BUT girlfriends are there, no matter how much time and how many miles are between you, A girlfriend is never farther away than needing her can reach. When you have to walk that lonesome valley, and you have to walk it for yourself, your girlfriends will be on the valley's rim, cheering you on, praying for you, pulling for you, intervening on your behalf, and waiting with open arms at the valley's end. Sometimes, they will even break the rules and walk beside you. Or come in and carry you out.

My daughter, sisters, mother, sisters-in-law, mother-in-law, aunties, nieces, cousins, extended family, and friends bless my life!
The world wouldn't be the same without them, and neither would I.  When we began this adventure called womanhood, we had no idea of the incredible joys or sorrows that lay ahead. Nor did we know how much we would need each other. Every day, we need each other still.

Pass this on to the women who help make your life work.   I just did.

Sabtu, 19 November 2011

Pahami kata "Insya Allah" yang sering Anda ucapkan

Insya Allah. Apa arti sebenarnya dari kata itu?
 
Segala sesuatu yang menyangkut nanti atau besok, tergolong dalam pengertian masa yang akan datang. Selama berkaitan dengan masalah yang akan datang manusia tidak bisa memastikan, kecuali bila dikehendaki Allah.
Allah SWT berfirman: “Dan jangan sekali-kali kamu mengatakan tentang sesuatu “Sesungguhnya aku akan mengerjakan itu besok pagi”, kecuali dengan menyebut Insya Allah”. (QS. al-Kahfi: 23-24).




Sesuatu yang menyangkut masa yang akan datang, mencakup lima unsur:
  • Pertama: pelaku (subyek)
  • Kedua: yang diperlakukan (obyek)
  • Ketiga: waktu dan tempat kejadian
  • Ke-empat: sebab musabab
  • Kelima: kekuatan dan kemampuan yang diperlukan untuk pelaksanaannya.

Apabila seorang berkata, “Besok saya akan pergi ke tempat bla-bla untuk membicarakan masalah bla-bla-bla”. Orang itu tidak punya jaminan kalau ia akan tetap hidup sampai besok. Begitu juga dengan orang yang akan ditemuinya. Kalau ia esoknya bisa pergi, mungkin waktunya tidak tepat, atau tempatnya berubah, atau mungkin esoknya orang itu tidak berkemampuan (fisik, materi) atau juga berubah niat untuk melaksanakannya.
Jadi, manusia tidak kuasa menentukan kelima unsur itu. Semuanya dikembalikan kepada pengaturnya, yaitu Allah yang Maha Kuasa. Manusia harus menuruti perintahNya, mengucapkan kata Insya Allah, yang artinya Jika Allah Menghendaki atau Mengizinkan. Apabila Allah SWT tidak menghendaki, pasti rencana pun gagal.

Sumber: Anda Bertanya Islam Menjawab, Prof. Dr. Mutawalli asy-Sya’rawi, Gema Insani Press hal 23-24.


Kata Insya Allah dulu dan sekarang rupanya ada mengalami pergeseran makna. Walau sesungguhnya dan memang seharusnya maknanya tidak boleh berubah. Namun karena terjadi pergeseran budaya dan perilaku para pemakai kata 'Insya Allah' tersebut maka seolah-olah maknanya bergeser. Padahal tidaklah demikian, dan akan tetap sama maknanya dulu dan sekarang hingga kelak dunia ini berakhir.

Kalau dahulu dan lebih-lebih di zaman Rasulullah kemudian dilanjut dengan para sahabat, kerabat, para jumhur ulama masih memiliki pengaruh kuat dizaman itu, maka kata 'Insya Allah' sesungguhnya  nyaris bermakna atau berarti sebuah 'kepastian' kecuali Allah berkehendak lain. Artinya bahwa begitu beliau-beliau  mengucapkan kata 'Insya Allah' dalam sebuah janji, atau disaat beliau-beliau diminta untuk hadir pada suatu acara tertentu,  maka itu adalah suatu jaminan akan sebuah kepastian bahwa mereka akan datang, mereka akan menghadiri, mereka akan menepati janji apabila di tinjau dari sisi kapasitas mereka selaku 'manusia', terkecuali Allah berkehendak lain barulah hal itu tidak bisa terealisasi.

Namun dimasa sekarang, orang begitu gampang mengucapkan kata 'Insya Allah' sekalipun untuk sesuatu yang sebenarnya sulit untuk ia lakukan baik dipandang secara teknis, waktu, tempat, dan lainnya. Artinya sangat kecil kemungkinannya dapat ia penuhi bahkan cenderung sebagai tameng dari ketidakpastian jawaban dan perilaku atau yang lebih pantas kita sebut "LIER / BOHONG". Bahkan tidak sedikit pula orang yang mengucapkan kata itu sesungguhnya sudah terbesit di dalam hatinya untuk tidak merealisasikan ucapannya itu. Ucapan itu sengaja disampaikan hanya dimaksudkan sekedar untuk pemanis.

Hanya saja, pemanis atau tidak pemanis, dengan ucapan itu tentu orang akan berharap kehadirannya, kedatangannya, ketepatan janjinya, dan lain-lain.

Semestinya agar tidak memberi harapan alangkah baiknya nyatakan saja dengan sejujurnya misalkan: Mohon maaf, saya tidak bisa memenuhi janji karena bla...bla...., sekali lagi mohon maaf yang sebesar-besarnya. dst. dst.

Namun nyatanya orang tetap mengatakan 'Insya Allah', sekali lagi..., walau untuk sesuatu yang tidak mungkin dapat ia lakukan. Karena dianggapnya bahwa pengertian atau makna kata 'Insya Allah' adalah hanya tergantung sikon dan tergantung perasaan hati belaka, bukan tergantung pada ketentuan Allah.

Mohon maaf kalau cara pandang saya berbeda dengan teman - teman. Akan tetapi belive or not, bahwa perbedaan itu rahmat, iya gak sobat ?

Jumat, 18 November 2011

Dampak Bosan

“Jangan pernah meremehkan kebosanan karena akan membuat  jantung Anda lama kelamaan bisa bermasalah karena kebosanan tersebut. ”

Kita semua pasti pernah merasakan bosan jika harus berada di suatu tempat dalam waktu yang tidak sebentar, tanpa ada hal yang menarik atau kegiatan yang bisa dilakukan.
Walaupun seperti terkesan biasa dan bahkan mungkin sering Anda alami, rasa bosan tetap harus diwaspadai, karena menurut sebuah penelitian yang dilakukan oleh Departement of Epidemiology and Public Health, University London, orang-orang yang mengalami kebosanan dalam hidupnya berisiko dua setengah kali lebih besar meninggal akibat masalah pada jantung, dibandingkan mereka yang tidak merasakan kebosanan dalam hidupnya. Apa sebenarnya rasa bosan itu, bagaimana kita harus menghadapinya, dan adakah cara untuk mengatasinya?

Semua Pernah dan Bisa Mengalami Rasa Bosan
Bosan, terjadi ketika kita tidak melakukan apa-apa dalam jangka waktu yang cukup lama atau melakukan sesuatu yang sama selama waktu tertentu tanpa ada perbaikan situasi dan suasana di dalamnya. Seperti yang disampaikan oleh Stephen Vodanovich dari University of West Florida, “Orang yang mudah merasa bosan, biasanya tidak melihat lingkungannya sebagai sesuatu yang menggairahkan, dan tidak memiliki banyak hal untuk dieksplorasi.”Karena itu, orang yang kreatif dan punya banyak minat cenderung tak mudah merasa bosan. ”Mereka bisa menyibukkan dirinya dengan berbagai hal,”
Tapi, bagi Anda yang punya segudang kegiatan, jangan buru-buru senang, karena nyatanya kebosanan pun bisa terjadi saat kita berkegiatan.

Pekerjaan yang bisa diselesaikan tanpa harus banyak berpikir atau sebaliknya pekerjaan yang terlalu rumit, keduanya bisa menyebabkan kebosanan. ”Yang biasa disebut sebagai tugas yang membosankan adalah pekerjaan yang membutuhkan usaha keras untuk mempertahankan fokus dan perhatian,”

Bosan Yang Patologis
Otto Fenichel, seorang psikoanalisis dari Austria meyakini bahwa kebosanan terjadi karena dorongan hati, hasrat, dan keinginan yang terus menerus ditekan, dan hasrat yang tertahan ini bisa berubah menjadi perasaan tak punya tujuan hidup.
Kebosanan jenis ini, yang terjadi terus-menerus, dan menjadi bagian hidup, perlahan bisa ”menyedot habis” hidup kita,
”Rasa bosan baru menjadi sesuatu yang mengganggu ketika kita dalam keadaan tak berdaya untuk mengubah suasana/obyek yang menimbulkan rasa bosan. Perasaan tidak berdaya inilah yang mengganggu baik jiwa maupun tubuh,”
Untuk mencegah munculnya efek buruk itu semua, maka kita harus menghindari rasa bosan. Salah satu hal yang membuat seseorang merasa tak berdaya untuk mengubah sesuatu yang membuatnya bosan adalah karena merasa terikat pada nilai / keyakinan tertentu. ”Agar bisa terbebas dari perasaan tak berdaya, maka ia harus berdamai dengan nilai yang dianutnya itu. Apakah masih cocok digunakan atau bisa ditinggalkan dahulu,”

Strategi yang paling tepat untuk menghindarkan diri dari kebosanan adalah dengan menyempatkan diri untuk berefleksi, mencari tahu hal-hal yang paling membuat Anda tertarik, bersemangat, dan ingin tahu. Intinya ada pada diri anda sendiri bagaimana membuat hidup anda tidak akan merasakan suatu kebosanan yang tentunya disertai dengan aktivitas yang anda lakukan haruslah selaras dengan diri anda dan tidak membosankan bagi anda sendiri.

Minggu, 13 November 2011

Apakah Indonesia masih pantas menjadi tuan rumah SEA GAMES ditahun mendatang?

Apakah Indonesia masih pantas menjadi tuan rumah SEA GAMES ditahun mendatang?

  
Saat ini saya sebagai warga negara Indonesia malu, walaupun saya tidak ada sangkut pautnya dengan urusan negara apalagi Sea Games. boro boro jadi panitia ato jadi Atlitnya. tukang sapupun bukan. Tapi secara general saya sebagai warga negara berhak memberi penilaian terhadap kinerja pemerintah. yaaaahhh syukur kalo didengar.

1 hari sebelum sea games dimulai saya sempat tuh nonton tv, ada bapak mentri berkunjung ke palembang trus dia bilang " Semua sudah bagus, semua sudah siap, tinggal beberapa tempat lagi yang mesti diperbaiki, besok semua sudah rampung dan bisa digunakan ". Ehhh kenyataannya berbeda pada hari H nya ternyata tempatnya belum siap trus reporter tv nanya nie ke bapak tukang " pak, kira-kira berapa lama lagi ini selesai ? " dengan polos dan lugu bapak tukang menjawab " masih lama ini mbak klo semuanya mungkin sekitar 1 bulan lagi ! " Toenkkkkkkk toenkkkk jadi apa gunanya pak mentri kesana ? Tamasya ? lah wong jar ne pak mentri wes siap di gawe ! piye iki pak ?

Bayangkan ruang tunggu atlit cuma terbuat dari tenda tok... Hadehhhh emang bener bener gak siap. Padahal inikan ajang Internasional semua mata memandang ke negara kita. Come on..... dimana letak kesiapannya ? jangankan itu wisma atlit yang katanya habisnya Milyaran ropeahhhh masa cuma terbuat dari trilpleks, busyet dah kaya apa mau istirahat tuh atlit ? Padahal harus istirahat yang cukup demi membela negara kita tercinta namun gak sepadan dengan fasilitas yang dikasih oleh pemerintah.

Sedih bro, gak habis pikir negara kita kok bisa amburadul gini yach ? kalo gak siap gak usah maksain dech, sono masih banyak PR yang mesti diurus, tuh masih banyak adik adik dan saudara kita tidur dan tinggal dijalanan mengais makanan dari bak sampah.

Kemana Pajak yang selama ini kita bayar ? gempar gempur warga negara yang baik malu gak bayar pajak ! ya gimana kita gak males bayar pajak lah wong duitnya gak tau lari kemana ? bayangkan saja di Kalimantan saja khusus daerah pertambangan rata-rata 1 karyawan itu pajak penghasilannya berkisar antara 200 - 300 ribu perbulan dikali sekitar 10.000 karyawan belum yang di pulau lain. Akses jalan raya aja bolong-bolong. Soooo Kemana dimana kemana ?????? ( Ayu ting ting mode on ). Hanya anda pembaca yang bisa menilai semua.


berikut sedikit berita yang saya dapat dari BBC Indonesia.

"Buruknya persiapan membayangi SEA Games," begitu berita di New Straits Times, Malaysia, salah satu negara peserta dalam pesta olahraga yang dibuka pekan ini.
Indonesia sudah empat kali menjadi tuan rumah SEA Games namun kali ini cukup mengejutkan karena fasilitas di Palembang masih belum siap 78 jam sebelum pertandingan dimulai, kata New Straits Times di kolom pendapatnya.
Berita terkait

Salah satu alasan Palembang dipilih adalah untuk mempromosikan kota itu sebagai tujuan wisata namun hal ini bisa menjadi bumerang bila mendapat penilaian buruk dari para atlet, tambah harian itu.

Sementara itu Bangkok Post juga mengangkat hal yang sama melalui pernyataan Wakil Presiden Komite Olimpiade Thailand.

"Kota-kota tuan rumah (Jakarta dan Palembang) tampaknya tidak siap untuk pelaksanaan Games karena buruknya komunikasi dan kerjasama antara Jakarta dan Palembang," kata Charoen Wattanasin.

Penyelenggaraan SEA Games ini sebelumnya sudah diwarnai dengan kontroversi menyangkut dugaan korupsi terkait fasilitas wisma atlet untuk pesta olahraga ini oleh mantan Bendahara Partai Demokrat Muhamad Nazarudin.

Terkait kasus ini, Nazaruddin kembali mengulangi tuduhan yang melibatkan ketua Partai Demokrat Anas Urbaningrum dalam skandal korupsi menyangkut fasilitas SEA Games ini.

Pihak penyelenggara menekankan SEA Games akan sukses.








Gimana mau sukses belum dimulai aja sudah dikorupsi duluan !!! peace.
Apa komentar Anda terkait persiapan penyelenggaraan pesta olahraga ini ?

Ane minta maaf kalo ada yang gak berkenan dengan oretan Ane, yakinlah ini semua tujuannya untuk Indonesia yang lebih baik. Thanks.

Sabtu, 12 November 2011

Tindak kejahatan yang dapat dimaklumi hanya di Indonesia

Share from KasKus writen by hayha
 
 
Exclamation Tindak kejahatan yang dapat dimaklumi hanya di Indonesia

I LOVE INDONESIA

"Kejahatan" ini sering kita jumpai, sangat Indonesia banget;

1. Pembajakan

Studi IDC menyebutkan tingkat pembajakan di Indonesia dialami sebesar 85% dengan potensi kerugian sebesar US$544 juta pada 2008. Jika dibandingkan 2007 naik sebesar 1% dari 84% dengan potensi kerugian sebesar US$411 juta. Dengan hasil 85% tersebut, Indonesia berada di posisi ke-12 dari 110 negara di dunia yang menjadi subjek penelitian. Persentase Indonesia ini sama dengan Vietnam dan Irak.

2. Pelangaran lalu lintas "yang ringan-ringan"

Tingginya pelanggaran lalu lintas bisa dilihat dari angka pelanggaran yang terus meningkat. Data di Direktorat Lalulintas Polda Metro Jaya tercatat catat 589.127 kasus selama tahun 2008 hingga awal 2009, atau rata-rata sehari sekitar 1.000 lebih terjadi pelanggaran. Dari angka tersebut, sekitar 60% dilakukan pengendara sepeda motor, 30% angkutan umum baik Mikrolet, Bis, Metromini dan lainnya, 10% sisanya mobil pribadi. Angka pelanggaran yang tercatat di kepolisian tersebut jauh lebih rendah dari yang sesungguhnya.

3. Pernikahan di bawah Umur

Laporan Pencapaian Millennium Development Goal’s (MDG’s) Indonesia 2007 yang diterbitkan oleh Bappenas menyebutkan, bahwa Penelitian Monitoring Pendidikan oleh Education Network for Justice di enam desa/kelurahan di Kabupaten Serdang Badagai (Sumatera Utara), kota Bogor (Jawa Barat), dan Kabupaten Pasuruhan (Jawa Timur) menemukan 28,10% informan menikah pada usia di bawah 18 tahun. Mayoritas dari mereka adalah perempuan yakni sebanyak 76,03%, dan terkonsentrasi di dua desa penelitian di Jawa Timur (58,31%).

Angka tersebut sesuai dengan data dari BKKBN yang menunjukkan tingginya pernikahan di bawah usia 16 tahun di Indonesia, yaitu mencapai 25% dari jumlah pernikahan yang ada. Bahkan di beberapa daerah persentasenya lebih besar, seperti Jawa Timur (39,43%), Kalimantan Selatan (35,48%), Jambi (30,63%), Jawa Barat (36%), dan Jawa Tengah (27,84%).

4. Main Hakim Sendiri


Sebagai illustrasi kasus dapat kita segarkan kembali ingatan kita pada peristiwa hukum main hakim sendiri, antara lain : Perististiwa Pembunuhan dukun santet di Jawa-Timur, lebih kurang 200 orang dieksekusi mati tanpa proses hukum ; Komplik di Sambas dan Poso di Sulawesi ; Kerusuhan di Maluku ; Kekerasan di NAD ; Pengrusakan beberapa toko, kios dan rumah oleh mereka yang diketahui berpakaian ninja di DIY ; dan yang paling pahit untuk dikenang adalah perkelahian antara sesama anggota DPR RI pada pembukaan sidang tahunan 2001 pada tanggal 01 Nopember 2001 yang langsung disaksikan oleh ratusan juta rakyat Indonesia melalui layar kaca.

Semua fenomena tersebut menunjukkan bahwa kelompok masyarakat kita cenderung menyiapkan kekuatan phisik sebagai langkah antisipasi dalam menyelesaikan setiap masalahnya ketimbang menggunakan jalur hukum yang mereka nilai tidak efektif. Budaya main hakim sendiri pada perkembangannya akan melahirkan cara-cara lain seperti teror baik dengan sasaran psikologis maupun phisik, atau yang lebih halus seperti intimidasi, pembunuhan karakter dan lain sebagainya.

5. Buang Sampah Sembarangan


Pemandangan yang namanya sampah itu sudah merupakan kenyataan sehari-hari. Banyak orang membuang sampah sembarangan, dari yang berpendidikan tinggi sampai yang rendah, dari yang kaya sampai yang miskin, dari mereka yang (maaf) menjabat sampai yang tidak menjabat. Sampai-sampai ada orang yang menyatakan bahwa buang sampah sembarangan sudah menjadi tradisi atau budaya.

Yah, memang masalah sampah bagaikan lingkaran setan yang tidak ada putus-putusnya. Penanganan sampah gampang-gampang susah. Gampang jika kita semua sadar untuk tidak membuang sampah sembarangan. Gampang jika fasilitas persampahan untuk cukup dan terpelihara. Gampang jika semua aturan mengenai persampahan ditegakkan. Gampang jika semua petugas bekerja penuh semangat. Susah, ya jika sebagian besar masyarakat suka buang sembarangan. Susah jika aturan tidak ditegakkan. Susah kalau fasilitas tidak cukup dan tidak dipelihara. Susah kalau kita saling tuding, saling menyalahkan, saling berlepas diri.

6. Pemukiman di sembarang Tempat


Pengaruh pertambahan penduduk di lingkungan perkotaan terhadap kehidupan masyarakat, dapat bersifat positif bersifat negatif. Yang paling banyak disoroti oleh para perencana kota adalah pengaruh negatif pertambahan penduduk, antara lain terbentuknya pemukiman kumuh, yang sering disebut sebagai slum area. Daerah ini sering dipandang potensial menimbulkan banyak masalah perkotaan, karena dapat merupakan sumber timbulnya berbagai perilaku menyimpang, seperti kejahatan, dan sumber penyakit sosial lainnya. Disamping itu, Mc Gee (1971) memandang bahwa perpindahan penduduk ke kota sering mengakibatkan urban berlebih yang pada akhirnya menimbulkan banyak masalah yang berhubungan dengan pengangguran, ketidakpuasan di bidang sosial dan ekonomi. Contoh : Pemukiman di pinggir kali, di sekitar rel kereta api, dll.

7. Diskriminasi dan Sara

Sampai saat ini para pelaku diskriminasi dan SARA masih terbilang kurang terkena dampak hukum di Indonesia, makanya bisa dilakukan terus-menerus dan berkelanjutan. Tragedi 13-15 Mei 1998 yang terjadi merupakan peristiwa politik yang sadis, kejam dan melanggar Hak Asasi Manusia. Tragedi tersebut tentunya tidak berhenti hanya sebagai problematika rasial, tapi telah menjadi momentum pembenaran bagi lahirnya peristiwa kekerasan-kekerasan berikutnya. Peristiwa Trisakti, Semanggi I dan II, Ketapang, Kupang, Aceh, Maluku, Papua, Kalimantan Barat, Poso, Makassar, Medan, Mataram, Yogyakarta, Yayasan Doulos, Banyuwangi, dan banyak lagi lainnya, hanya dilihat sebagai peristiwa politik yang layak disesalkan, tapi tidak untuk dituntaskan penyelesaian hukumnya.

8. Pengemis


Tindakan tegas yang dilakukan Dinas Sosial terhadap pemberi sedekah kepada pengemis di jalan sesuai dengan Perda Nomor 8 tahun 2007 tentang Ketertiban Umum. Sanksi yang tercantum dalam perda cukup berat, kurungan tiga bulan atau denda maksimal Rp 20 juta. Dan untuk si pemberi sedekah akan didenda Rp 300 ribu.Operasi penertiban sosial sudah menjadi agenda Dinas Sosial dalam menekan angka pengemis jalanan yang terus meningkat tiap tahunnya, terutama menjelang puasa dan Lebaran.

9. Kelakuan Para Pejabat

Contoh : Sebanyak 75 mobil dinas anggota DPRD DKI Jakarta masa jabatan 2004-2009 belum dikembalikan ke Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Padahal, para wakil rakyat itu sudah mengakhiri masa jabatannya pada Selasa (25/8). Para anggota Dewan kecuali empat pimpinan Dewan diberi fasilitas berupa mobil dinas Toyota Altis tahun 2007. Mobil itu dibeli dengan menggunakan APBD DKI dan berfungsi sebagai mobil operasional. Jadi, begitu anggota Dewan berhenti, mereka wajib mengembalikan mobil tersebut.

Masih banyak lagi sebenarnya seperti : Tidur saat rapat paripurna, kasus suap dan korupsi, berkelahi sampai video porno, kalau semuanya dibahas satu persatu tidak akan cukup. Setidaknya itulah gambaran negatif kelakuan para pejabat yang tidak perlu ditiru.

Mari ikut memajukan Indonesia Tercinta ini Dimulai dari diri kita sendiri.